[Drabbles] Let Me Love You [1/3]

 

Let Me Love You

zero404error © 2017

Let Me Love You by Chanyeol x Junggigo pick up lines

Seventeen x a girl

Seungcheol, Jeonghan, Joshua, Jun

Drabble || G || AU, Fluff

already posted @svtffi

Enjoy!

1. Seungcheol

When I first saw you, I knew
That some day, we’d run into each other like this again

Seungcheol tidak pernah percaya pada definisi kebetulan. Dia percaya bahwa aksi terkecil sekali pun merupakan kuasa takdir dan bukan tanpa alasan sama sekali. Pertemuan dengan seseorang, interaksi yang tidak terbayangkan, meski imbasnya tidak instan, suatu saat nanti pasti ada benang merah yang saling mengaitkan.

Karena itulah, ketika dia melihat wajah cantik yang familiar terjatuh sehabis saling bertubrukan, tidak ia sia-siakan sedikit pun kesempatan.

“Oh, hai! Kita bertemu lagi. Apa kali ini aku boleh tahu namamu?” Dia tersenyum, gadisnya melongo.

Jika pun pertemuan pertama mereka adalah kebetulan, maka Seungcheol akan membuat pertemuan kedua dan seterusnya menjadi takdir yang tidak bisa dielakkan.

.

2. Jeonghan

Whenever I get a chance, I miss you
So I even cancelled plans in my busy weekend

“Aku tahu kau sibuk, Jeong. Tidak apa, aku bisa menunggu besok lagi, selesaikan saja urusan pekerjaanmu dulu. Itu lebih penting.”

“Tidak, tidak.” Yoon Jeonghan menjawab teleponnya dengan cepat, secepat kedua kakinya melesak ke dalam sepatu dan refleksnya menghindari pegawai lain yang melewati koridor kantor dengan setumpuk berkas. “Aku akan tiba di sana sebelum jam makan malam.”

“Bagaimana dengan klien–“

“Sudah kuatur.” Jeonghan memencet tombol lift, menunggu pintunya terbuka sementara otaknya berkeliaran mencari hadiah-hadiah kecil yang sebaiknya ia bawa. Apakah satu buket mawar cukup?

“Tapi, Jeong–“

Lagi-lagi Jeonghan memotong, “Ini hari perayaan pernikahan kita, Sayang. Bagaimana mungkin aku bisa melewatkannya?”

.

3. Joshua

You’re different from other girls
Although I’m sure you’re sick of hearing
That you’re special because you heard it so much

“Kau sudah mengatakannya ribuan kali, Shua-ya.” Gadis itu memutar-mutar sedotannya, menyodok-nyodok gumpalan es batu yang melayang naik ke atas permukaan sodanya. “Tidakkah kau bosan?”

Yang ditanya masih sibuk menyesap Americano-nya, menyempatkan diri untuk meneguk rasa pahit pun cairan gelapnya ke dalam kerongkongan sebelum membalas pertanyaan si gadis yang istimewa baginya itu. Ditatapnya si gadis dengan ketulusan dan keramahan khasnya.

“Bahkan meskipun kau bosan suatu saat nanti, aku akan tetap mengatakannya.” Joshua tersenyum, menampakkan lengkung yang saling terkait di ujung bibir dan ujung mata. “Karena fakta bahwa kau spesial bagiku tidak akan hilang meski apapun yang terjadi.”

.

4. Jun

Don’t think of this lightly
Because I’m serious right now
Don’t contemplate anymore and pick me

Gadis itu tertawa—tertawa begitu keras hingga Jun pikir telinganya takkan pernah memiliki skala pendengaran yang sama lagi setelah ini. Semua itu akibat lontaran kalimat Jun beberapa saat sebelumnya. Entah waktunya tepat atau tidak, toh, Jun terlanjur bilang dan bukan saatnya mundur sekarang.

“Jadi kau akan mempertimbangkannya atau tidak?” Jun menendang-nendang kerikil-kerikil kecil di sekitar kakinya. Dia malu, tapi juga sungguh-sungguh dengan ucapannya. “Aku serius. Aku tidak bercanda waktu melamarmu barusan, tahu.”

Dan gadis itu terdiam sekarang. Oh ayolah, tidak harus pacaran dulu sebelum lanjut ke jenjang pernikahan, kan? Kawan dekat hampir seumur hidup juga bisa jadi salah satu batu pijakan.

to be continued

pelarian sementara karena belum bisa menulis Dark Lullabies karena satu dan lain hal, hope you like it

terima kasih buat yang sudah mau baca 😇

–Maippo